Tektok Gunung Sindoro via Alang Alang Sewu

December 26, 2023

Farewell hiking, adalah judul pendakian kali ini 😂 karena akan menjadi pendakian terakhir bersama tim Pasuruan. Sampai bertemu lagi ketika Tuhan menghendaki. Asek. 

...

Sabtu, 23 Desember 2023

Bertepatan dengan dimulainya liburan akhir tahun, dimana semua orang Indonesia pergi ke Jogja 😭 ni kalian ga ada referensi tempat liburan lain kah? 😩 bercanda, meski jalanan penuh plat luar kota.

Mas Aji dan Mas Toni dari Pasuruan langsung menuju basecamp. Sementara saya, Fadil, dan Farhan nyusul agak malem. Jam 18.30 Fadil sampai di stasiun tugu setelah drama ketinggalan krl wkwk. Kami lanjut ke Wates sebentar karena ada acara, baru setelah itu ketemu Farhan dan otw basecamp. Jam 21.30 kami baru berangkat dari Wates British 😂 sampai Magelang setelah bertemu Farhan, kami berangkat ke basecamp. Sampai BC alang alang sewu sekitar jam 00.30 kami mampir alfamart didekatnya untuk membeli logistik dan Fadil mandi dong jam segitu 😩 emang warga Jatim nyel ini kalo kena adem dikit sebahagia itu. Setelah beres mandi yang ternyata airnya dingin 🤣 kami menuju basecamp dan mencari teman-teman sekaligus registrasi. Biaya pendakian per 24 Desember 2023 Rp. 30.000 parkir motor Rp. 10.000 dan biaya ojek per orang Rp. 25.000. Terdapat beberapa loker juga yang bisa digunakan untuk menitipkan barang-barang yang tidak perlu dibawa naik seperti sepatu wedges kondangan. Biaya per loker Rp. 5.000 saja. Lanjut istirahat memejamkan mata sebentar persiapan tektok jam 3 nanti (rencananya).

basecamp on the night, midnight

Minggu, 24 Desember 2023

Gabisa tidur adalah nama tengahku 😩 alarm membangunkan tepat jam 03.00 dan teman-teman masih tertidur. Kami menginap di basecamp bagian loteng. Basecamp alang alang sewu ini luas ada 3 lokasi yang bisa digunakan untuk menginap. Banyak juga pendaki yang akan camp esok hari menginap disini. Sambil mengumpulkan nyawa dan bersiap-siap, ojek sudah standby dan harganya tidak ada perubahan. Mau ngojek jam berapapun tarif tetap sama. Selesai prepare kami berkumpul didepan basecamp dan berangkat naik ojek bersama. Bismillah!

Basecamp - Pintu Rimba (10 menit)

Info dari orang-orang basecamp kalo jalan kaki lebih dari sejam. Selain karena headlamp redup, tentu saja mager wkw jadi kami memilih ngojek. Jalur yang dilalui pertama-tama berupa aspal menanjak kemudian keluar dari pemukiman penduduk jalan berubah menjadi makadam dengan vegetasi pohon bambu disekelilingnya, sampai berganti menjadi ladang penduduk sebelum mencapai pintu rimba. Sampai sekitar jam 04.00 kami bergantian turun dari ojek dan berkumpul untuk berdoa sebelum memulai pendakian.

Pintu Rimba - Pos 1 (14 menit)

Diawal pendakian, kami sudah disambut dengan tangga yang panjang, nantinya kami akan bertemu beberapa patok sampai diatas pos 4. Vegetasi menuju pos 1 ini masih berupa perkebunan. Tapi gabisa dibilang landai sih 😂 beberapa saat berjalan kami menemukan patok 1 2 dan 3 secara berurutan. Dari patok 3 ini sudah mulai memasuki kawasan hutan. Berjalan sekitar 640 meter dari gerbang pendakian, kami sampai di pos 1 bernama lembah kesunyian dengan ketinggian 1755 mdpl, tapi karena kali ini sindoro with you, jadi lembah kebersamaan. Kiiiwww. Break sekitar 5 menit untuk menghela nafas, kami melanjutkan perjalanan 🛴

pos 1

Pos 1 - Pos 2 (39 menit)

Menuju pos 2 jalur masih berupa tangga, kalo tinggi hewan yang ada di kasur 🙏🏼 sang surya muhammadiyah mulai menampakan cakranya. Jadi kita jalan timik-timik pake backsound golden hour. Sampai di patok 7 terdapat mata air bernama 2 bidadari. Trus bidadarinya mana? Semoga di lensa matamu. Hyaaaa. Mata air ini sudah menggunakan kran dan debitnya cukup deras. Jadi sangat membantu pendaki mengisi air baik saat naik ataupun turun. Karena air kami masih banyak, jadi kami cuma icip-icip air sedikit saja untuk feel the water. Lanjut perjalanan, puncak masih jauh. 

Masih dengan vegetasi yang rapat, kami beriringan menuju pos 2. Menurut saya jalur tangga alang alang sewu ini sangat aman dan worth it. Ya meskipun hampir tidak ada landainya alias tanjakannya merata 😂 kurang dari 1 kilometer berjalan, kami keluar dari vegetasi hutan vol. 1 wkw sampai di pos 2 mbaon dengan ketinggian 2.062 mdpl. Pos 2 ini sangat luas bisa untuk mengadakan konser dan pengajian. Cocok untuk teman-teman yang mau camping ceria tanpa harus mengejar summit. Istirahat cukup lama hampir 30 menit, jam 05.30 kami lanjut ke pos 3.

tanah lapang dada

Pos 2 - Pos 3 (40 menit)

Memasuki vegetasi hutan vol. 2 kami sampai di patok 10. Dari sini saya melewati hutan yang cukup rapat. My fav way 💕 meskipun tidak begitu panjang. Ada juga beberapa jalur yang mulai terdapat bebatuan, sekilas mirip trek gunung penanggungan dengan hutan dan jalur tanah bercampur batu-batu besarnya. Dari kejauhan tergambar cerita tentang kita terdengar sayup suara orang-orang. Saya rasa itu dari camp ground di pos 3. Sekitar 900 meter dari pos 2 kami sampai di patok 15 atau menjelang pos 3. Plakat sunrise hunter sudah terlihat dengan background puncak sindoro yang begitu cantik. Lokasi camp ground terdapat beberapa tenda meski tidak penuh. Kami mencari spot untuk sarapan roti dan telur asin, bekal yang dibawakan dari Wates semalam 😂 full protein bolo ~ 

sunrise with

Pos 3 - Pos 4 (40 menit)

Setelah istirahat cukup lama ada yang tiduran juga wkw kami lanjut perjalanan sekitar jam 7 pagi. Pokoknya jalan kali ini santai, berlari mengejar apa, berhenti menunggu siapa? Menungguku puh sepuh 🙏 kami melewati hutan lamtoro yang cukup panjang dan mulai bertemu beberapa pendaki yang turun. Katanya puncak masih jauh 3 jam 🤣 memang kadang malu bertanya sesat dijalan tapi kalo bertanya bikin ovt dijalan wkw. Menurut plakat pos 4 ini berada di ketinggian 2850 mdpl. Tapi sampai sini Fadil mengukur ketinggian baru sekitar 2610 mdpl. Positif aja mungkin plakatnya dipindah kebawah 😩 pos 4 berjarak 750 meter dari pos 3. Kami tidak berhenti lama, hanya meng-ghibah ketinggian yang kurang akurat saja 😂

pos 4 ghibah

Pos 4 - Puncak (115 menit)

Selepas pos 4 vegetasi masih cukup rapat dan puncak terlihat jauh. Soalnya yang dekat me and you! Tapi semakin mendekat jalur menuju puncak sindoro via alang alang sewu ini ternyata begitu cantik. Hamparan ilalang dan pepohonannya adalah best view yang tidak ditemukan dijalur lain. Jarak menuju puncak sebenarnya tidak begitu jauh sekitar 1 kilometer (semi vertikal) wkw tapi tidak sampai dagu ketemu lutut besti. Dari sini kita juga bisa melihat pos 4 watu tatah jalur kledung. Spot yang banyak digunakan untuk foto-foto yang biasanya pada ngantri itu ~ jadi sepanjang jalan sampai puncak nanti kita beriringan dengan pendaki di jalur kledung. 

last

Lama berjalan, ini kok dari tadi tidak keluar dari vegetasi 😩 ternyata batas vegetasi dengan puncak memang tidak terlalu jauh. Jadi nanti kita melewati trek bebatuan menyebalkan yang mudah rapuh itu tidak begitu panjang. Semakin banyak kami bertemu orang yang turun, semakin siang cuaca juga semakin panas 😂 di bulan Desember yang agak lain ini yang hampir separuhnya tidak turun hujan. Akhirnya setelah sekian lama kami sampai dibatas vegetasi. Jalur selanjutnya berupa bebatuan rapuh sampai ke puncak. Dari sini kita bisa memilih jalur lurus yang full bebatuan atau belok kanan melipir sedikit lewat jalur tanah yang masih ada beberapa pohon. Meskipun nanti bertemu ditempat yang sama 😂 

Kami mulai bersatu dengan pendaki dari jalur Kledung. Plakat puncak pun mulai terlihat meskipun rasanya masih cukup jauh. Melewati vegetasi pepohonan kering tanpa daun, setapak demi setapak akhirnya saya, Fadil, dan Mas Aji sampai duluan ke puncak latar ombo. Sementara Farhan dan Mas Toni menyusul dari kejauhan. Kondisi puncak masih sangat ramai. Antrian foto di plakat banyak, jadi kami memilih jalan-jalan ke segoro wedi yang terletak diseberang puncak latar ombo. 

misi puh sepuh

Setelah hampir satu jam nge-child di segoro wedi 😂 kami bertiga kembali ke puncak latar ombo menemui Farhan dan Mas Toni yang ternyata tidur wkw sampai di puncak tersisa beberapa orang saja. Kami lanjut turun supaya tidak kesorean sampai bawah. Karena masih mau ngopi with view, jajan mie ongklok, ke gramedia, cari kacamata dan lainnya "busy for others free for you" kalo kata orang-orang 🤣

Sampai disekitar pos 4 kami bertemu 3 orang pendaki dari jalur kledung yang tersesat. Mereka salah mengambil jalur turun. Setelah diberi tahu jalur dimana semestinya mereka kembali, 3 orang ini naik lagi tapi karena kami rasanya tidak tega melihat mereka sudah capek, akhirnya kami mengajak mereka turun lewat jalur alang alang sewu. Fadil menyusul mereka setengah berlari 🤣 kemudian nanti barang-barang yang ada di camp area kledung diambil dengan bantuan ojek dan porter. semoga bisa. Kasihan mereka sudah kelihatan capek, bekal air dan makanan juga habis. Jadi kami back-up sebisanya. Asek sok pahlawan 😭 

Kami pun turun bersama-sama, sampai pos 3 kembali sekitar jam 13.00 dengan break sedikit-sedikit tiap pos. Lanjut turun di pos 2 kami tidak mampir karena ramai. Ternyata banyak pendaki yang naik siang ini. Kami break cukup lama di patok 7 saja untuk mengisi air yang ternyata tidak kalah ramai wkw. Farhan, Mas Aji dan Mas Toni turun duluan sementara saya dan Fadil menemani 3 orang yang tersesat tadi. Sampai dibawah patok 1, gerimis mulai turun. Se-tumben ini ditengah panasnya Desember tiba-tiba turun hujan. Alhamdulillah. Sebelum deras kami sampai di pos ojek dan bisa berteduh di shelter sebelahnya. Kami turun menunggu hujan reda sekitar 20 menit kemudian. Jam 15.30 ojek mengantarkan kami berlima sampai ke basecamp yang ternyata tidak hujan sama sekali 😂 setelah beristirahat sebentar teman-teman mengantarkan 3 orang tadi ke basecamp kledung supaya barang-barang mereka yang masih diatas bisa cepat diproses.

Setelah bersih-bersih, mengambil identitas dan barang-barang di loker, jam 17.00 kami beranjak dari basecamp menuju destinasi pertama, mie ongklok 😭😂 ga kesini ga wonosobo 🫵🏼 sampai sekitar jam 19.00 setelah selesai makan kami mulai perjalanan pulang, Farhan ke Magelang, sementara kami berempat pulang ke Jogja. Teruntuk tim Pasuruan, semoga farewell hiking ini menjadi kesan terbaik selama perjalanan yang pernah ada. Teman akan selalu menjadi teman sejauh apapun jarak dan selama apapun waktu berpisah. See u pada rencana Tuhan berikutnya! 🤜🏼🤛🏼

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe