Gunung Prau via Patak Banteng Jalur Baru

January 17, 2024

Mengawali 2024 dengan meriang wkw pendakian kali ini mengantar Kak Kisya ke Gunung Prau. Yeeeey gunung ke-3 nya yang bikin kapok padahal prau se-uwu itu apalagi with you. Jhaaaaaaa. Karena melihat banyak vt jalur baru prau via patak banteng jadi tertariklah saya sekaligus bisa untuk review. 

indah

Sabtu, 13 Januari 2024

Saya dijemput Kak Kisya sekitar jam 19.00, malem minggu nih dan beberapa hari ini cuaca tidak hujan padahal sebelumnya hampir setiap hari badai. Kami otw dari 55264 (ytta) menuju basecamp patak banteng. Rencananya kami akan menginap di basecamp dan treking besok pagi. Sekitar jam 22.30 kami sampai di basecamp dengan kondisi kabut dan sepi di sepanjang jalan Dieng. Bapak-bapak didepan basecamp meminta kami parkir di lapangan, okelah karena lama ga kesini jadi nderek inpo pusat aja 😂 parkir Rp. 15.000 include plastik supaya helm tidak kehujanan. Lanjut kami berjalan sampai basecamp sudah ramai pendaki yang menginap 😂 kebanyakan tektok juga sih. Saya kemudian menyewa sleeping bag seharga Rp. 15.000, daripada harus bawa-bawa dari rumah kan. Supaya besok pagi langsung naik, kami registrasi sekalian dengan tarif Rp. 30.000 per orang. Sekitar jam 23.00 kami sempatkan makan sebelum warung tutup 😂 agak sepi pendaki katanya, padahal didalam basecamp full orang-orang rebahan 🗿

difoto pas siang

Minggu, 14 Januari 2024

Jam 04.00 pagi saya terbangun dengan tenggorokan yang sakit wkw basecamp sudah sepi kayaknya  orang-orang udah pada naik saya doang yang kesiangan. Sambil prepare dan Kak Kisya mandi dong 😭 emang ini orang pori-porinya agak laen. Bapak ojek juga bergantian masuk basecamp menawari pendaki yang mau naik ojek sampai pos 1. Sekitar jam 05.00 kami memulai pendakian. Meanwhile orang-orang yang tersisa mau ngecamp, jadi kami pasukan tektok kloter terakhir 🗿

Basecamp - Pos 1 (27 menit)

Kali ini menolak p inpo balap 😂 jalur pertama-tama tangga warna-warni. Kalo di peta namanya ondo sewu. Padahal kalo dihitung kayaknya ga sampe seribu sih 😮 cuma kan ga lucu kalo tangga banyak begitu dinamain ondo seket 😂 sambil berjalan terengah-engah wkw matahari mulai memunculkan pemandangan pemukiman desa Dieng yang cantik. Bangun masyarakat, temenin w hiking 😪

🌃

Keluar dari jalur tangga, kami sampai di makadam yang bertemu dengan jalur ojek. Di sekeliling juga mulai banyak ladang pertanian warga. Tidak jauh dari sini, terdapat tempat pembuangan sampah di sebelah kiri dari arah naik. Sekitar 580 meter dari basecamp sampailah kami di pos 1 sikut dewo yang berada tepat di tikungan dan batas ojek.

pos 1

Pos 1 - Pos 2 (35 menit)

Menuju pos 2 saya rasa jalur masih sama seperti patak banteng sejak jaman dulu kala 😂 kami melewati tangga batu yang cukup panjang. Setelahnya kami lewat tengah warung, ini nih yang jadi ciri khas jalur patak banteng. Meskipun warung-warung juga belum buka karena kepagian. Jalur berikutnya berupa tangga tanah. Tidak jauh dari warung, kami sampai di pos 2 yang ada segitiga merahnya ituloh. Iconic banget pasti sering muncul di timeline kalian 😂 Kami break cukup lama sambil memfoto-foto sunrise dan gunung sindoro yang terlihat jelas dari sini. Pos 2 ini merupakan persimpangan antara jalur lama dengan jalur baru. Nah kalau mau ke jalur baru, ada papan petunjuk berwarna merah mengarahkan pendaki untuk ambil jalur ke kanan. 

hits
petunjuk jalur baru

Pos 2 - Pos 3 (1 jam 15 menit)

Nah jalur ini yang kita penasaranin, kelihatan dari pos 2 sih tetep nanjak ya wkw jadi tangga tanah gitu. Tapi setelah berjalan sedikit ternyata landai landai landai 😍 emang boleee patak banteng selandai ini? 😆 kalo untuk presentase ya 50:50 lah sama nanjaknya. Karena kita masih menemui beberapa tanjakan (jalur awal juga dihitung dong) hehe. Jalur baru ini berada ditepi bawah jalur lama. Dari sini pegunungan dieng dan telaga warna terlihat lebih dekat. aku tok sek merasa dekat kamu engga gunung Bismo terlihat jelas dengan dua bukit yang mengapitnya. Berjalan pelan saja karena nanjak dikit engap takut dituduh ngepush kak kisya 😩 jalur baru ini baru beberapa hari dibuka setelah sebelumnya harus didampingi guide. Di pertengahan jalan menuju pos 3 kita akan menemukan plang bertuliskan galaran dan jampangan. Setelah plakat jampangan tadi jalur mulai terbuka. Jarak menuju pos 3 sekitar 1,3 kilometer. Memang dibuat memutar supaya lebih landai. Muter dikit ga ngaruh 🤏

tangga jalur baru

Jam 07.35 sampailah kami di pos 3 bernama padang ilalang dengan ketinggian 2487 mdpl. Dari sini viewnya tidak kalah cantik dengan sunrise camp. Perpaduan perbukitan dieng yang luas dan sindoro yang megah berada tepat mengelilingi pos ini. Kami istirahat cukup lama sambil ngemil choki-choki. 

pos 3

Pos 3 - Sunrise Camp (20 menit)

Kata teman-teman pendaki sunrise camp sudah tidak jauh dari sini. Oke gas oke gas sebelum kabut turun kita gas ⛽ jalur menuju sunrise camp hampir seluruhnya landai dengan panjang 670 meter, tinggal melipir sedikit ke arah kiri kemudian kita akan masuk di hutan lumut lalu ikuti jalan sampai bertemu dengan shelter pertama dari arah kedatangan patak banteng sekaligus pertemuan antara jalur lama dengan jalur baru. Kondisi sunrise camp cukup ramai, belum banyak pendaki yang turun. Kami bergantian foto secukupnya, meskipun manusia ga pernah merasa cukup, eh. 

Sunrise Camp - Puncak (40 menit)

Lanjut biar ga kesiangan karena kita masih mau wisata masa lalu ke telaga menjer 🤣 jalan menuju puncak seperti yang biasa dilewati, sabana indah dan landai 🥰 tidak lupa membuat video lari wkw lari ada patriarki 🗿 jam 09.09 sampailah di puncak dengan cuaca masih cerah, alhamdulillah. Puncak cukup sepi sampai kami selesai foto-foto 🤣 

pose wajib

Sekitar jam 09.30 Kak Kisya mengeluh ga kuat kalo balik lagi ke jalur patak banteng 😩 akhirnya saya mengajaknya turun lewat jalur Dieng. Dia bersemangat dong, sampai tiba dibawah pos 2 setelah drama kepleset lebih dari 5x 🤣 ternyata Kak Kisya ketakutan wkw katanya vibes hutannya kayak di film horor luar negeri. Dia membayangkan hutan twilight yang berisi hantu indo 😩 kalo ini ytta nya = yang takut-takut aja 😩 sambil istighfar sepanjang jalan tapi sambil kepleset juga, saya dibelakang Kak Kisya memantau sambil ketawa-tawa 🤣 dia kapok ke prau katanya 😩 bukan karena capeknya tapi takut hantu, wes angel nek ngene ki teman-teman 🫠

sek penting tampil 🫵🏼

Jam 11.00 saya sampai di basecamp dieng disusul kak kisya yang takjub melihat terasering ladang pertanian warga 😂 dah cari akamsi aja kak kisya bisa bantu-bantu macul every day 🫵🏼 untuk kembali menuju basecamp patak banteng, saya memilih jalan santai sambil sedikit lari kalo divideo 🤣 sementara kak kisya naik ojek dengan tarif Rp. 20.000 setelah nego karena cukup sering kesini 😂 sepanjang jalan menuju patak banteng tentu saja banyak diklakson orang-orang, ada yang nawarin bonceng motor, pick-up sampai bus 😩 tapi karena lagi pengen lari, jadi maaf engga dulu masyarakat 😂🙏🏼 sekitar 30 menit kemudian saya sampai di basecamp patak banteng dan menyusul kak kisya makan sambil menunggu registrasi dibuka kembali jam 13.00 untuk check out dan mengambil identitas di persewaan.

Setelah urusan administrasi beres, kami lanjut ke destinasi berikutnya; telaga menjer. Mau bikin video pake sound my heart, kurang Farel nya doang nih 🙏🏼 oke sampai jumpa di perjalanan berikutnya ya, siapa tau denganmu lagi, sekalian nunggu hujan reda biar ga romantis-romantis amat. See! 🌹

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe