Tektok Gunung Lawu via Cemoro Sewu

May 22, 2023

Pokoknya aku kapok ga akan lewat jalur cemoro sewu lagi. Ucap seorang perempuan setelah pendakiannya pada tahun 2015 silam 😆 tapi apapun bisa berubah apalagi cuma tentang arah 🤣 mengawali musim kemarau dengan mencoba tektok Gunung Lawu, rombongan saya sudah berangkat duluan pada hari Sabtu 20 Mei 2023 menuju basecamp cemoro sewu. Saya rencananya akan nyusul pada hari minggu dengan tektok dan ternyata kesampaian 🤣 karena sejujurnya sulit mengajak teman-teman untuk tektok, capek katanya. Minggu pagi banget krl pertama berangkat jam 05.20 dari stasiun tugu Yogyakarta menuju stasiun Solo Balapan. Sepagi itu kereta penuh. Sepertinya mobilisasi warga Jogja - Solo ini memang tinggi. Sampai Solo kurang lebih jam 06.25 saya menuju terminal tirtonadi melalui sky bridge yang tersambung langsung dan cukup menghemat waktu. Lumayan kan ga perlu lewat bawah atau naik ojek ke terminal. Namun harapan tinggal harapan, saya yang jarang naik bus ini, berencana sampai di basecamp cemoro sewu jam 08.00 pagi, biar bisa ngejar teman-teman sebelum mereka turun. Bus baru datang sekitar jam 07.00 itu pun saya tanya pada bapak sopir katanya perjalanan 1,5 jam sampai terminal tawangmangu. Belum dari terminal tawangmangu ke basecamp. Hadeeeh. Kenyataannya, lebih dari itu bus dua kali ngetem di terminal palur dan terminal karangpandan. Mau turun trus naik ojek kok tidak ada yang nyantol, akhirnya mengikhlaskan diri untuk tidak apa-apa sampai di basecamp jam berapapun.

.....

Jam 09.20 akhirnya bus 3/4 dengan tarif Rp. 25.000 per orang ini sampai di terminal tawangmangu, kata pak sopir untuk menuju cemoro sewu bisa naik angkutan umum atau ojek, tapi kalo ngejar waktu ya ojek mbaaa. Oke kalo itu maumu pak, saya memutuskan naik ojek supaya cepat sampai. Pangkalan ojek ini berada didekat pintu masuk terminal tawangmangu. Tarif ojek sampai basecamp Rp. 50.000. Sekitar 20 menit kemudian, saya sampai dan basecamp cukup sepi karena pendaki yang tektok kemungkinan sudah naik dari jam 8nan tadi :( jadi teman-teman, di jalur cemoro sewu dan hampir semua jalur pendakian gunung lawu dilarang solo hiking sekarang. Ya bagus sih menurut saya, karena terlalu banyak kasus tersesat disini. Celingak-celinguk mencari barengan, saya menuju warung seberang basecamp, ada 6 orang mas-mas dari Magetan yang akan naik juga. "saya nebeng registrasi dong 😂" kataku dengan penuh harap. Memang rencana Tuhan tidak pernah salah, kesiangan sampai basecamp pun dikasih barengan, wkwk terimakasih geng Magetan semuanya 🤜🏼🤛🏼

Basecamp - Pos 1 (39 menit)

Jam 10.07 kami memulai pendakian, btw biaya registrasi per orang Rp. 25.000 fes. Jalan setapak menuju pos 1 ini adalah full makadam. Sampai atas sih, ga berhenti di pos 1 aja 🤣 ini yang kadang bikin pecinta trek tanah mager lewat jalur sini. Tapi bismillah punk og. Jalur diawal masih berupa makadam yang rata, cocok untuk terapi kaki 😂 berjalan sekitar 30 menit dengan lumayan ngoyo kami melewati pos bayangan. Lanjuuuut. Terhitung 1,88 kilometer dari basecamp, kami sampai di pos 1. Pos yang memorable banget nih, keinget kapan tahun hampir menyerah disini 🤣

Pos 1 nih, senggol dong

Pos 1 - Pos 2 (58 menit)

Menuju pos 2, ini merupakan jalur terpanjang dari setiap pos yang ada. Selain itu bebatuannya sudah mulai tidak beraturan. Sepanjang jalan terdapat pohon arbei tapi buahnya sudah sold out 😂 mulai banyak turunan kemudian tanjakan dan disisi kiri kita bisa menemui batu-batu besar. Saya berencana istirahat cukup lama di pos 2 nanti untuk sarapan arem-arem yang dibeli di bus tadi. Laper juga ternyata, bermodal teh anget doang nanjak. Jangan ditiru nanti masuk angin teman-teman 😂  setelah 1,48 kilometer berjalan sampailah kami di pos 2. Disini juga terdapat warung seperti pos 1 yang menjual mie, gorengan, sawo, semangka, bahkan obat-obatan seperti promag. Saat memandang kearah lapang di pos ini, ternyata teman-teman saya camp disini 🤣 ibu warung pun bercerita kalo mereka berangkat summit tadi pagi. Oke ku susul kalian tipis-tipis 🛵

Berkemah disini mereka, hmm

Pos 2 - Pos 3 (21 menit)

Setelah cukup istirahat kenyang jajan 🤣 saya melanjutkan perjalanan bersama geng Magetan. Ga ngerti deh kalo ga ketemu teman-teman ini mungkin saya muntir memilih berwisata di cemoro sewu saja 😂 jalur menuju pos 3 semakin menanjak membuat nafas engap, kata orang-orang yang turun sih jarak ke pos 3 dekat. ((orang-orang yang turun)) sudah tau lah seberapa manis kata-katanya 🤣 tapi ternyata benar, berjalan 640 meter dari pos 2, kami melihat shelter pos 3. Kami tidak break lama, hanya berbincang-bincang dengan pendaki lain kemudian lanjut ke pos 4.

Pos 3

Pos 3 - Pos 4 (29 menit)

Menuju pos 4 jalur semakin zkdlsloehfnks atau ruwet 😂 kami sudah mulai menemukan peringatan hati-hati rawan longsor. Serius hati-hati, tidak semua batu yang dipijak kokoh. Kecuali kepala batu, eh gimana to 🥴 belerang juga mulai tercium dari sini, setau saya arah belerang itu memang ditengah-tengah jalur cemoro sewu dan cemoro kandang yang ada di kawah condrodimuko. Mulai keluar dari vegetasi, kami melipir lewat jalur baru, karena jalur yang lama longsor jadi jalur baru ini dibuat agak memutar dan posisi pos 4 juga dipindah lebih kebawah diantara bebatuan besar. Jarak menuju pos 4 ini sepanjang 470 meter.

Pos 4 gokil.

Pos 4 - Pos 5 (26 menit)

Kami tidak sat-set berjalan di jalur pos 4 ini, bergantian dengan beberapa sispala yang turun, karena kalo ngglundung disini ya nangis 🥴 lepas dari bebatuan asteroid  kami mulai menapaki jalur tangga, pertama tangga belum begitu rapi sampai beberapa saat berjalan yang lumayan berkelok-kelok, saya melihat makadam yang rapi. Setelah didekati, yeaay plakat coklat yang berisi banyak petunjuk terlihat. Artinya pos 5 sudah dekat. Kami juga melewati sumur jolotundo yang masih harus turun jauh kebawah dan kalo mau kesana didampingi guide ya teman-teman, jangan trobas-trabas ae. 390 meter dari pos 4, sampailah kami di pos 5 dan akhirnya saya bertemu teman-teman 🤣

Pos 5

Pos 5 - Puncak (34 menit)

Karena rombongan saya berbanyak yaitu 10 orang. Jadi ada teman-teman yang stay di pos 5, ada yang baru turun dari puncak, sementara ketua mengambil air. Saya summit sendirian karena mas Magetan menunggu timnya di pos 5. Dewe wanih! Saya berjalan menyusuri jalur yang lumayan landai sampai bertemu sendang drajat, ada satu bangunan baru nih sebuah mushola diantara dua warung yang nampaknya belum lama dibangun. Kali ini saya tidak mampir warung Mbok Yem, melainkan langsung berjalan ke arah hargo dumilah. Sepanjang jalan sepi 😭 pada kemans nih masyarakat. Ternyata jarak menuju puncak lumayan 🤣 tercatat sekitar 1,06 kilometer dengan trek tanah bercampur bebatuan kecil. Jam 14.09 akhirnya saya sampai di tugu penuh sponsor yang diidam-idamkan 😂 

Puncak har-go-du-mi-lah!!

Menghabiskan waktu cukup lama di puncak, saya dan teman-teman turun kembali menuju pos 5. Menghampiri ketua yang menunggu disana, tadi sudah saya ancam kalo ninggal akan saya laporkan polisi 🤣 jam 15.30 kami sebagai kloter summit terakhir turun dari pos 5 menuju pos 2. Tidak lupa mampir membeli fanta dan gorengan di warung dekat sendang drajat.

Sendang drajat

Perjalanan turun cukup lancar karena masih terang 🤣 coba malem, semrawut. Sampai di pos 2 teman-teman memasak dan menunggu rekan lain yang belum sampai.

Setelah semua makan, kami turun tapi su malam huhu. Jam 18.15 usai magrib dan suasana sudah gelap, kalo bahasa jawanya peteng ndedet :( kami turun dengan menggunakan headlamp masing-masing, yah namanya resiko turun malam. Sudah hati-hati pun saya tidak lepas dari giliran kepleset 🤣 sempat beristirahat sebentar, perlahan saya bangkit dan masih bisa melanjutkan perjalanan. Teman saya bahkan ada yang turun pake sandal melly biru 😞 alergi kah memakai sepatu? Wkwk canda shoes.

Jam 19.30 kok rasanya pos 1 ke gerbang panjang banget 🤣 akhirnya kami sampai kembali ke basecamp dengan selamat walaupun rodo ngelih [agak lapar] istirahat cukup lama di warung basecamp, kami pulang menuju Jogja jam 20.30, udara dingin terus menyerbu sepanjang jalan di Tawangmangu. Kami sampai di Jogja sekitar jam 23.00. Tektok kali ini sukses 😂🤣 sampai jumpa dengan persiapan yang lebih baik lagi. I lawu my self 🤣😂 

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe