Tektok Gunung Sumbing via Garung

April 25, 2023

Gunung Sumbing, kata beberapa teman adalah gunung dengan jalur terberat di Jawa Tengah dengan ketinggian 3371 mdpl pada puncak Rajawali. Untuk mencapai puncak tertinggi Sumbing, jalur yang direkomendasikan adalah jalur barat. Walaupun masih harus manjat-manjat. Chuaaaks. 24 April 2023, saya mengantar teman guide saya mendaki gunung sumbing lewat jalur Garung. Mereka mengajak tektok 😭 sementara skill pendakian saya mentok 😂 jam 05.00 pagi saya, Mas Toni, dan Aji berangkat dari Jogja menuju basecamp Garung sebelum jalan macet karena arus mudik 😅 2 jam perjalanan, pukul 07.00 kami sampai di basecamp dan disini sudah ada beberapa rombongan pendaki yang datang. Akses basecamp Garung ini sangat mudah, masuk sekitar 950 meter dari kantor desa Butuh yang berada di tepi jalan raya Parakan - Wonosobo. Saya mengisi simaksi yang terdiri dari daftar barang-barang yang dibawa. Tarif pendakian Gunung Sumbing untuk 3 orang Rp. 115.000 termasuk parkir 2 motor. 

Pemandangan 

Basecamp - Pos 1 (10 menit)

Sekitar jam 07.40 kami berangkat dengan didahului menggunakan ojek, wajib ojek sih menurut saya kalo disini. Hemat waktu 2 jam dengan memangkas jalur makadam. Biaya ojek berbeda-beda, pagi - sore 25.000, jam 18.00-20.00 Rp. 30.000 dan sebagainya. Cukup 10 menit bonceng depan yang rasanya mesra-mesra serem sama abang ojeknya 😂 kami sampai di pos 1 Malim dengan ketinggian 1925 mdpl. Turun dari ojek auto trauma 🤣 tapi kalo ga naik ojek ya lamaaaa 🥴

Pos 1

Pos 1 - Pos 2 (45 menit)

Setelah berdoa kami memulai pendakian, dari sini terdapat pilihan mau lewat jalur garung lama atau baru, perbedaan keduanya adalah jalur lama menuju puncak batu singa, sedangkan jalur baru menuju puncak kekawah kemudian puncak rajawali. Kami memilih lewat jalur baru, cabs. Jalur awal lumayan menanjak dan terdapat makadam ditengahnya tapi tidak terlalu panjang. Kemudian jalan mulai landai dan melipir perbukitan yang ditandai dengan perjalanan naik turun. Kami mulai menemukan sungai yang mengering, jalur berikutnya masih naik turun bukit tapi tidak terlalu terjal. Ada sekitar 2-3 warung yang kami lewati tapi tutup, masih lebaran 🙏😂 sesuai peta, ada dua jembatan pada jalur ini bernama jembatan 1 dan jembatan 2. Panjang perjalanan menuju pos 2 ini terhitung pada aplikasi sejauh 1,62 km. Jam 08.34 kami sampai di pos 2 bernama mbaon dengan ketinggian 2175 mdpl. Terdapat shelter dan beberapa bangku disini.

Pos 2

Pos 2 - Pos 3 (1 jam 15 menit)

Full power hanya digunakan untuk sampai pos 2 🤣 menuju pos 3 jalur mulai menanjak terus-menerus. Sudah tidak bisa mendaki gemes seperti sebelumnya 😂  lepas dari pos 2 jalur tangga siap mengasah dengkul kopong kami. Setelah tangga yang cukup menanjak kami sampai di belokan bernama pengkolan 9. Disini terdapat warung. Kami lanjut tipis-tipis. Setelah tanjakan pengkolan, view terkadang mulai terbuka, kami melipir perbukitan dan dari sini terlihat gunung sindoro di belakang serta puncak-puncak gunung sumbing di depan kami berjalan. Kami melewati jembatan terakhir bernama jembatan 3 gunung thukung. Berjalan 1,62 kilometer sampailah kami di pos 3 sebogo 2650 mdpl. 

Pos 3

Pos 3 - Pos 4 (1 jam)

Tidak jauh dari pos 3 kami sampai di camp area 1. Lokasi camp ini luas dan terdiri dari banyak area untuk mendirikan tenda. Ada beberapa tenda pendaki yang sudah berdiri disini. Kebanyakan baru ditinggal summit. Berjalan sedikit keatas, ada camp area 2 yang tidak kalah luasnya. Lokasi camp ini sangat cocok untuk stay cation. Hamparan pegunungan sumbing mengapit camp area ini serta view sindoro dan bentang alamnya. Kata pendaki lain, waktu ke puncak masih 3 jam lagi, astaga ngerinya 😦 jalur setelah camp area 2 ini mulai bercampur antara bebatuan rapuh dan tanah. Jadi kalo pake sepatu sembarangan ya lumayan terasa 😆 pemandangan menuju pos 4 ini sudah mulai full terbuka, kami bertemu beberapa pendaki yang turun. Jadi siang ini cuma kami 3 orang yang naik ke puncak wkwk. Jarak antara pos 3 dan pos 4 sebenarnya tidak terlalu jauh sekitar 900 meter, tapi karena tanjakannya terus-menerus jadi ya lemes bestie 😆 dari sini sudah mulai banyak pohon edelweiss dan cantigi yang menandakan posisi kami berdiri sudah cukup tinggi. Dari kejauhan hamparan edelweiss terlihat berwarna sage green seperti warna mayoritas baju lebaran tahun ini 😆 setelah menuruni bukit, kami naik kembali dan disebelah kanan terdapat batu entah situs atau bukan, kami ambil jalur sebelah kiri dan sampailah di pos 4 kijang rancak dengan ketinggian 2874 mdpl pada pukul 11.19 siang. Pos ini bisa digunakan untuk mendirikan sekitar 5 tenda dengan kondisi area camp terbuka.

Pos 4

Pos 4 - Puncak Kekawah (1 jam 30 menit)

Menuju puncak 💃 setelah beristirahat cukup lama di pos 4 sambil sarapan onigiri karena kalo Wonogiri nanti dapat n-max 😂 kami melanjutkan perjalanan. Info di peta, kami harus melewati lembah edelweiss dan batu belah dengan estimasi waktu 2 jam yang berjarak 1040 meter 😌 Jalur juga sudah mulai bebatuan campur tanah kasar yang mudah membuat terpeleset kalo tidak hati-hati. Melewati jalur baru ini kita bisa menuju 3 puncak sekaligus, pertama puncak kekawah, kemudian puncak sejati dan terakhir puncak rajawali. Saya tidak tau bedanya puncak sejati jalur ini dengan puncak sejati jalur kaliangkrik. Sama-sama lah ya duo sejati ✊ sementara untuk puncak buntu berada di titik tertinggi jalur garung lama. Kami berjalan pelan, karena ada yang ngantuk dan ada yang masuk angin, wes angel 😌😆 sepanjang jalan di lembah edelweiss ini ya memang banyak edelweissnya 😆 tapi ada juga cantigi, saya makan beberapa daun mudanya meskipun saya tipe orang yang mules setelah makan daun cantigi 😂 semoga kalian tidak. hihi, tidak beda maksudnya 🤣 canda guy ✌ lebih dari setengah jam berjalan saya bertemu plakat lembah edelweiss, ya trus kenapa? dari tadi juga edelweiss 😂 ucap seseorang yang cosplay jadi runner tapi tidak cocok wkw. Di belakang, pemandangan gunung sindoro kadang tertutup kabut, sementara cuaca mendung tapi tidak hujan. Lama menyusuri jalur menuju puncak yang rasanya tidak sampai-sampai 😂 kami melihat plakat batu belah. Dari sini jalur mulai tricky ditambah pesimis teman-teman yang bilang kalo jam 3 belum sampai puncak, kita turun saja. Oke kalo itu maumu 😂 but i agree, menurut saya pendakian gunung sumbing ini memang sebaiknya camp. 2 hari 1 malam itu waktu yang ideal. Jangan dipaksa tektok ya teman-teman, tos dulu 👊 di sebelah kiri kita bisa melihat puncak buntu atau batu yang berbentuk kepala singa. 

Puncak Kekawah

Puncak Kekawah - Puncak Rajawali (45 menit)

Pukul 13.05 akhirnya kami sampai di puncak pertama, kekawah. Alhamdulillah 😩 eits jangan senang dulu, perjalanan sebenarnya baru akan dimulai, kita akan melewati 50 meter rasa wall climbing. Jalur menuju puncak rajawali yang entah ada berapa kali harus panjat-memanjat dan saya lemah disitu 😂 memang ada tali yang bisa membantu, tapi sejatinya untuk orang-orang yang nol skill seperti saya memang menjadi beban tim 🤣 lanjut di tali-temali pertama, ini kita melipir ke arah kanan terus ya teman-teman. Ada batu segede truk yang harus kita lewati. Setelah berhasil naik, kita kembali melipir batu ini dibantu dengan tali yang sudah ada. Sekitar 15 menit dari puncak kekawah, kita sampai di puncak sejati. Kami tidak berhenti lama, cuma jepret-jepret sedapatnya karena kemrungsung selak udan teman-teman 😂 

Puncak Sejati

Lanjut batu kedua, ini tinggi banget sih 😩 tali memang lengkap, tapi kalo tidak dibantu tim ini mbuh og aku paling wis glundung 😓 jadi kita harus naik bebatuan, lalu turun dengan sedikit rapling-rapling. Belum selesai sampai disitu, masih ada batu ketiga yang harus kami lewati. Kita gak punya pilihan browdi setakut-takutnya saya ya tetap takut 😌 setelah berhasil di batu ketiga kami melipir jalur kembali, merasa sudah berjalan cukup jauh, bukan jauh sih lebih ke vertikal 😆 saya sampai di tanjakan yang semoga diatas sudah benar puncak rajawali. Cukup terjal namun sudah aman dari panjat-memanjat, akhirnya jam 13.45 kami sampai di puncak rajawali gunung sumbing 😭 saya dan teman-teman sempat berpikiran mau turun melipir kawah saja. Tapi akhirnya tidak jadi 😂 kami beristirahat di puncak sambil foto-foto mission complete

Puncak Rajawali 🥳

Sekitar 30 menit di puncak kami mulai turun, karena kalo ditinggal kangen tapi kalo ditungguin gk sugih-sugih, eh 😂 perjalanan turun tidak kalah mengerikan, kami harus kembali memanjat batu-batuan tadi untuk sampai kembali di puncak kekawah. Seperti biasa, teman-teman harus siaga ketika beban tim memanjat ((aku)). Alhamdulillah dengan nglesot-nglesot saya berhasil melewati jalur gokilnya puncak rajawali ini selama setengah jam 😂 Kami tidak berlama-lama berhenti, lanjut turun supaya tidak kemalaman sampai basecamp. Madep mantep mlaku alon, kami sampai di pos 4 jam 15.45. Ternyata lama juga 😂 break sebentar untuk refill amunisi, gerimis sudah mulai turun. Kami melanjutkan perjalanan, kata mas Toni titik aman jalur ada di camp area 2, tibake nek wis kesel rasanya tidak ada yang aman, semua bikin capek 😂 

yg runner yg runner

Break cukup lama di shelter camp area, hujan turun deras. Baju saya sampai mengelurkan asap kemebul, persis adegan kemunculan jin di tv 🤣 Sekitar 15 menit, hujan mulai reda, kami segera sat-set lanjut turun. Saya tok yang pakai jas hujan, karena teman-teman waterproof 🙏🏼 Setelah hujan pasti ada pelangi  setelah hujan pasti sindoro menemani ✅ chuaakss. Kami bertemu sekitar 4 rombongan yang akan naik. Hampir tidak break atau cuma berhenti ketika kepleset saja karena cuaca yang mendung membuat hutan menjadi gelap lebih awal. Sampai dibawah pengkolan 9, padahal belum jam 18.00 sore, tapi hutan sudah cukup gelap, membuat saya harus mengeluarkan headlamp. Menyusuri sungai kedua sampai pertama, hujan kembali turun bersama petir yang terkadang membuat kami auto religius. Seingat saya, kalo sudah sampai jalan makadam berarti sudah dekat pos 1. Welcome ojek and basecamp 😍 tapi ternyata begitu lama 🤣 kami sampai pos 1 jam 18.00, fiks suasana sudah malam, gelap dan tidak ada satupun ojek yang standby 😂 akhirnya saya menelepon pihak bc untuk minta 3 ojek. Karena kalo mlaku, wes gk mampu 🙏🏻 menunggu sekitar 20 menit ojek pertama datang, tentu saja ladies first 🤣 saya berangkat turun duluan. Nanti kata abang ojeknya akan balik lagi menjemput teman-teman saya atau membawa pasukannya. Dan ternyata ojek turun tidak semengerikan yang saya bayangkan karena penumpang bonceng di belakang. Lebih serem ojek naik asli wkw. Karena motor modifikasi ini tidak ada lampunya, jadi ojek disini menggunakan headlamp sebesar lampu sokle 😂 dan abang-abang ojek juga sudah hapal rutenya, jadi aman 👍 sekitar jam 18.30 saya sampai kembali di basecamp disusul teman-teman. Kami bersih-bersih, ambil ktp, menambal ban motor supra, dan otw pulang ke Jogja jam 19.00. Terimakasih Gunung Sumbing, teman-teman dan semua yang saya temukan disini. See u tomorrow x entah berapa lama 🤣

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe