Solo Hiking Gunung Prau via Dieng

March 13, 2023

Andai Dieng itu dekat wkwk. Perasaan yang muncul ketika saya tektok solo hiking Gunung Prau via Dieng. Yang bikin mager adalah on the way nya itu lo, dari Jogja ngaluk-aluk Nganjuk. Alun-alun itu mbaaa 😑

Ngadem

Minggu, 12 Maret 2023 karena biasanya tektok cuma berani ke gunung andong, kali ini saya mencoba kiblat tektok lain walaupun akhirnya capek di jalan hahaha. Jam 6 pagi saya baru otw dari Jogja melewati jalur Secang - Temanggung - Kertek - Dieng. Kalo di maps ya sekitar 3 jam sampai, tapi karena mampir tambah angin, beli logistik, dan isi bensin jadi ngaret lebih dari 3,5 jam. Di perjalanan melewati alun-alun Temanggung ternyata ada event car free day dan dengan konyolnya saya menerobos masuk 😓 di pertengahan kerumunan orang-orang berjalan barulah diberhentikan oleh warga dan dicarikan jalur alternatif keluar dari CFD hihi terimakasih pak maaf banget 😂 cuaca hari ini cerah bahkan cenderung panas 😆 saya membeli logistik di alfamart patak banteng yang berseberangan dengan indomaret. Nah gitu kan bestie 😚 sampai basecamp Dieng sekitar jam 09.45. Pendakian hari ini cukup ramai yang turun 😹 sementara saya belum menemui pendaki lain yang naik ya karena saya yang kesiangan wkwk tarif registrasi Gunung Prau terbaru adalah 40.000 (Maret 2023) terdiri dari retribusi 20.000 fasilitas 10.000 dan parkir motor 10.000. 

Basecamp - Pos 1 Gemekan (16 menit)

Jalur diawal pendakian masih landai, kita melewati tengah ladang penduduk. Tidak jauh dari start point ada pertigaan yang arah kanan kirinya menuju ladang. Saya berjalan lurus karena tidak ada niat opek loncang 😂 (opek loncang:petik daun bawang). Diujung ladang terdapat semacam tandon air dan jalur petani. Memasuki hutan, saya menemukan plakat-plakat perhutani berupa daerah rawan longsor dan teman-temannya. Jalur masih cukup santai ya lumayan lah untuk tanjakan tipis-tipis tapi masih bisa smile 😁 Tidak jauh dari plakat perhutani, saya sampai di "selamat datang" dan jalur berikutnya berupa tanah landai 😹 gini kan asek, ga dari tadi haha. 920 meter berjalan dari basecamp, saya sampai di pos 1 bernama Gemekan.

Pos 1 

Pos 1 - Pos 2 Semendung (23 menit)

Semendung semoga tidak mendung, eh gimana. Lanjut pos 2, kejar setoran kita 😭 jalur menuju pos 2 ini mulai nanjak terus browdi dan jaraknya lumayan kurang lebih 860 meter 😆 saya menemukan beberapa vegetasi hutan lumut tapi tidak berada tepat disamping jalur. Sambil berjalan terengah-engah dan kalo sudah capek menjawab pertanyaan pendaki lain ya dijawab seadanya seperti he em, iya wkwk bukan gimana-gimana, kan engap 😥 sampai di jalur yang cukup landai saya melihat sebuah tugu yang disebelahnya ada pos 2. Horeeew. Tugu ini merupakan perbatasan kabupaten Wonosobo dan Batang. Pos ini juga merupakan persimpangan antara jalur Dieng Wetan atau yang saya lewati saat ini dan Dwarawati (Dieng Kulon). Jam 10.41 saya lanjut ke pos 3. Cabs.

Pos 2

Pos 2 -  Pos 3 Ranger (21 menit)

Jarak yang hampir sama untuk menuju pos 3 sekitar 870 meter dan kita akan bertemu dengan jalur Kalilembu sebelum sampai pos 3 nanti. Tidak beberapa lama saya berjalan, sampailah di akar cinta. Jalur yang terdiri dari banyak sekali akar pohon yang kuat. Gak koyo aku sek gampang rungkad 😂

ayat-ayat akar-akar cinta

Melipir dari akar kuadrat dsb saya sampai di persimpangan tanda tower yang tidak boleh dilewati. Nurut aja ya browdi ngapain manjat-manjat tower penak turu timbang resiko 😢 saya mengambil arah lurus agak menurun kemudian ditepi jalur terdapat police line karena ada jurang yang cukup dalam. Hati-hati jangan mleyot 😸 sampai di pertigaan Kalilembu jalan menanjak tapi cukup singkat. Jam 11.02 saya sampai di pos 3 dan bertemu lima orang dari Banjarnegara yang juga naik, asek gak ijen-ijen nemen. 

Simpang Dieng - Kalilembu
Pos 3

Pos 3 - Puncak (15 menit)

Bersama teman-teman dari Banjarnegara saya melanjutkan perjalanan menuju puncak. Cuaca siang ini di Prau tidak terlalu dingin tapi tentu saja tidak sepanas di kota akhir-akhir ini, makanya ngadem ke Dieng sebentar adalah kunci 😂 jalur menuju puncak relatif landai hanya ada sedikit tempat yang menanjak berupa bebatuan yang bernama batu kayangan. Sampai di zona sinyal dan mendekati puncak banyak pendaki yang berteduh disana, antrian foto juga banyak wkwk saya kemudian memutuskan untuk turun menuju sunrise camp dulu sambil menunggu antrian berkurang. 

Tebak Lokasi

Menikmati luasnya sabana dan bukit teletubbies, tinggal beberapa orang saja yang berada di puncak gunung prau ini. Di area camp kawah wurung dan sunrise camp masing-masing tinggal satu tenda yang masih berdiri. Saya sempat mencari plakat patak banteng dan bertanya kepada pendaki yang ada disana, setelah kesana kemari ternyata plakatnya ambruk 😌 Sekitar jam 12.00 saya berpamitan kepada teman-teman Banjarnegara untuk turun lebih dulu karena rumahku jauh mbaaa wkwk. Sementara mereka masih akan ngechill di puncak. 

Perjalanan turun cukup lancar, saya bertemu dengan dua orang pendaki yang akan naik hari ini. Cuma sedikit ya, maklum besok Senin, masih menjadi karyawan tidak seselaw itu everybody 😂 Sampai basecamp sekitar jam 13.15 estimasi perjalanan turun santai kisaran 1 jam 15 menit. Kondisi basecamp ramai para pendaki yang masih stay untuk istirahat. Disekitar basecamp juga terdapat beberapa warung yang menjual banyak makanan, jadi jangan takut lapar. Takutlah ketika bersama orang yang salah, loh 😆 Saat mengambil identitas, petugas bertanya "kok cepet mba?" Sat set mas gawani moleh e 😆 setelah beristirahat sebentar saya beranjak dari basecamp dan menyempatkan diri mampir ke tulisan Dieng untuk update story 😆 

Jam 14.00 saya mulai perjalanan pulang ke Jogja melewati jalur yang sama seperti berangkat tadi. Justru terasa lebih capek dijalan daripada saat mendaki, Jogja - Dieng adoh e apalagi saya tipe pengendara motor lambat 😆 Setelah mampir makan di Magelang, saya sampai rumah kembali jam 18.00. Bertemu lagi ya di pendakian selanjutnya. 

ttd, 

Hayati 👧

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe