Pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng

March 28, 2017

Minggu 26 Maret 2017, cuaca Jogja sedang kurang bersahabat dimana hujan lebat mengguyur sepanjang malam sampai pagi. Pukul 08.55 kereta yang aku tumpangi berangkat dari stasiun Lempuyangan ke Mojokerto, tentu dengan drama drama hampir ketinggalan kereta, hiks. Sepanjang jalan menuju Mojokerto juga didominasi hujan. Pukul 14.09 aku sampai di stasiun mojokerto. Segera temanku, Linda menjemput dan kami menuju rumahnya. Sore hari sampai malam cuaca sangat buruk hujan besar sampai banyak jalanan di Mojokerto yang banjir. Dan heranku masih saja banyak warga yang beraktivitas di saat hujan banjir seperti ini. Memang top kalian, hehe.
Hujan yang tidak kunjung reda membuat mager untuk naik gunung, sampai jam 23.00 malam aku masih berkumpul bersama teman temanku.
Akhirnya kami memutuskan untuk tektok di penanggungan, itupun perhitungan tidak sampai puncak karena tiket kereta ku jam 11.40 siang dan malam hari aku ada ujian tengah semester :(
Pukul 03.00 kami bangun dan bersiap siap berangkat ke basecamp penanggungan. Karena aku dari daerah Ngoro, jadi tidak butuh waktu lama untuk sampai ke daerah Tamiajeng, Trawas, Mojokerto. Pukul 03.45 kami berangkat. Basecamp Tamiajeng terletak di sebelah kampus ubaya, untuk menuju kesana cukup mencari dengan GPS "kampus ubaya trawas" maka akan mudah menemukan basecamp Tamiajeng. Basecamp ini berada di ketinggian 680 mdpl. Dari kejauhan gunung penanggungan mirip dengan gunung Semeru, sehingga tidak jarang disebut replika Semeru.
Pukul 04.30 kami sampai di basecamp penanggungan. Disini ada pos registrasi dan beberapa pondok untuk beristirahat dilengkapi dengan mushola dan toilet. Kami segera bersiap-siap mendaki. Biaya pendakian gunung penanggungan Rp. 10.000 / orang ( Maret 2017 ).

Basecamp - Pos 2
Pukul 05.00 kami memulai perjalanan. Trek mula mula adalah jalan setapak, kita bisa menemukan hotel di ujung jalan, berikutnya ada trek bebatuan yang disusun tapi masih cukup landai dan sedikit menurun. Memasuki ladang akan ada persimpangan, ambil jalur lurus. Setelahnya juga akan ada pertigaan, terus ikuti jalan. Di jalur ini juga sudah ada beberapa plang petunjuk sehingga memudahkan pendaki. 30 menit kemudian kami sampai di pos 2, pos 2 ditandai dengan beberapa warung dan shelter untuk berteduh. Warung ini buka sekitar pukul 09.00 pagi. Ada beberapa minuman, gorengan, serta makanan seperti mie dan nasi telor.

Sponsor :)
Pos 2 - Pos 3
Kami melanjutkan perjalanan, pendakian kali ini benar benar kurasakan mengejar waktu. Padahal stamina belum tentu fit tapi harus ontime agar tidak ketinggalan kereta. Jalur menuju pos 3 mulai muncul beberapa tanjakan dan trek mulai berubah menjadi tanah basah karena diguyur hujan semalam. Disekitar jalur masih ada pohon khas perkebunan seperti pohon pisang dan bambu. Jalur cukup lebar dan jelas. Pos 3 ditandai dengan shelter di sebelah kiri yang bisa digunakan untuk berteduh. Perjalanan menuju pos 3 memakan waktu kurang lebih 20 menit.

Menuju Pos 3
Pos 3 - pos 4
Menuju pos 4 jalanan sudah mulai menanjak, jalan berbatu dan berundak mendominasi jalur. Sesekali jalanan dengan model tangga begini memang mengesalkan (menurutku). Hampir tidak ada bonus menuju pos 4, jalanan terus menanjak. Dari arah belakang akan terlihat pegunungan Arjuno welirang yang menjadi background sangat megah. Pukul 06.30 kami sampai di pos 4. Ada juga pendaki yang mendirikan tenda di pos ini.

Pos 4
Pos 4 - puncak bayangan
Selesai melewati pos pos tadi, kami bergerak menuju puncak bayangan. Tujuan kami memang sampai di sana saja, agar tidak terlambat pulang ke Jogja. Trek menuju puncak bayangan berupa tangga dan bebatuan yang abstrak serta menanjak. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk melewati jalur ini. Memang gunung penanggungan kecil-kecil cabe rawit. Dengan ketinggiannya yang 1.653 mdpl kami dihajar trek bebatuan sekelas gunung sumbing. Ke arah puncak bayangan, batas vegetasi sudah mulai terlihat. Hamparan pegunungan di depan mata serta view daerah Trawas dan lereng-lereng gunung nampak jelas. Banyak pula bunga daisy yang tumbuh di sepanjang jalan sehingga menambah warna warni jalur. Pukul 07.30 kami sampai di puncak bayangan. Dari puncak bayangan untuk menuju puncak penanggungan membutuhkan waktu sekitar 60 menit. Biasanya para pendaki mendirikan tenda disini, areanya yang luas sangat ideal untuk berkemah. Namun area ini terbuka sehingga angin langsung menerpa puncak bayangan.

View Pos 4 - Puncak Bayangan
Kami yang memburu waktu segera meninggalkan puncak bayangan pukul 08.00. Hati hati saat menuruni jalur sampai di pos 3. Karena bebatuan cukup lancip. Apalagi setelah hujan akan menambah jalur menjadi licin. Sebaiknya gunakan sepatu dengan sol yang masih tebal agar tidak mudah terpeleset. Kami turun bersama satu rombongan sementara pendaki lain masih berada di puncak penanggungan. Pukul 09.30 kami sampai di pos 2 dan warung sudah buka. Kami mampir sebentar untuk ngeteh. Selanjutnya kami bergegas menuju basecamp dan sampai pukul 10.00. Kami segera melapor ke bagian registrasi dan berangkat menuju stasiun mojokerto. Oke see you di perjalanan berikutnya dengan waktu yang lebih longgar :)

Puncak Bayangan

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe