Pendakian Gunung Sindoro via Kledung

May 01, 2017

Gunung Sindoro
Happy weekend pemirsa setia Volcanote!!
Kembali lagi menjelang pancaroba, yhaa meskipun setiap hari masih hujan. Tapi kali ini aku bersama tim baru beranggotakan Kak Basit, Ridho, Juma, Winda, Merry mencoba peruntungan pendakian di gunung Sindoro (naik gunung : jangan coba-coba!) huaaa *iklan*
Kami memilih jalur yang sudah terkendal seantero Jawa yaitu Kledung. Pada tanggal 29 April pukul 07.00 pagi kami sudah berkumpul di Klaten. Setelah packing, sarapan dan lain-lain kami memulai perjalanan menuju basecamp Kledung. Tidak lupa kami belanja logistik yang akan dimasak esok hari.
Berhubung kali ini wekeend jadilah arah Magelang Temanggung macet, kami sampai di basecamp pukul 13.00 dan cuaca kurang baik, hujan deras mengguyur sepanjang hari. Terlihat pula kepulan mendung menyelimuti gunung sindoro dan gunung sumbing yang berada tepat di depannya.
Kami segera melakukan registrasi, FYI biaya pendakian per orang Rp. 10.000, parkir 1 mobil Rp. 20.000, MCK Rp. 2.000. Basecamp cukup lengkap tersedia tempat untuk beristirahat, ada masjid di dekatnya, toilet, dan beberapa warung yang memiliki menu lengkap yang berada di pinggir jalan raya kledung. 
Setelah semua beres pukul 16.00 kami memulai pendakian. Berdasarkan pertimbangan karena sudah menjelang sore, kami memutuskan untuk naik ojek sampai pos 1. Biaya ojek dari basecamp - pos 1 Rp. 15.000 sedangkan basecamp - pos 1,5 Rp. 25.000 (April 2017) lumayan menghemat waktu yang tadinya 1,5 jam berjalan menjadi sekitar 20 menit saja. Sepanjang jalan menuju Pos 1 kita akan disuguhi pemandangan berupa ladang yang menjadi batas akhir rumah penduduk dengan trek bebatuan yang tersusun rapi membentuk jalur setapak.

Pos 1 - Pos 2
Berikutnya sekitar pukul 16.30 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Cuaca hujan tidak menyurutkan langkah kami -azg- jalur menuju pos 2 masih berupa tanah yang cukup luas, dan akan banyak ojek berseliweran menuju pos 1,5 baik yang mengantar pendaki naik maupun turun. 
Tidak lama kemudian kami sampai di pos 1,5 yang menjadi pemberhentian ojek, kami break sebentar disini dan sekedar ngobrol bersama bapak ojek yang super keren dengan bakatnya balap gunung. Hikz
Selanjutnya trek mulai memasuki hutan yang cukup rapat dan jalur lebar berakhir. Jalur masih cukup landai dengan kontur tanah. Kita juga akan melewati 2 jembatan kecil dan beberapa turunan. 
Pukul  17.30 kami sampai di Pos 2. Di pos ini ada shelter yang tebuat dari terpal untuk sekedar berteduh. Dan di belakang kita bisa menyaksikan gunung sumbing lengkap dengan senter senter para pendaki yang berjalan di jalurnya. Kami break sebentar menunggu sholat maghrib sebelum melanjutkan perjalanan.

Pos 2
Pos 2 - Pos 3
Sekitar pukul 18.30 kami melanjutkan perjalanan, hari sudah gelap dan senter senter mulai menyala. Usahakan berjalan beriringan terutama ketika malam. Trek setelah pos 2 ini mulai banyak menanjak dengan bebatuan yang cukup kokoh untuk dipijak. Suhu yang mulai dingin membuat kami ingin segera sampai pos 3. Fyi juga, tempat camping yang direkomendasikan di jalur kledung ini adalah pos 3 dan sunrise camp sedikit diatas pos 3 sekitar 10 menit berjalan. 3/4 perjalanan kemudian kami menemukan watu longko, yaitu batu dengan ukuran besar di tengah jalur. Pertanda bahwa pos 3 sudah dekat, tapi nyatanya -.-
Kami terus berjalan dengan sebentar sebentar break untuk mengatur nafas dan langkah kaki karena semakin menanjak jalur yang dilalui. Menjelang pos 3 vegetasi mulai terbuka dan kami bisa menyaksikan hamparan lampu kota, bahkan jalan raya kledung, lampu lampu pengendara motor dan gunung sumbing di seberang kami. Sekitar pukul 21.00 akhirnya kami sampai di pos 3. Pos 3 cukup luas namun karena long wekeend seperti ini jadi hanya tersisa 3 tempat untuk tenda kapasitas 4-6. Disini juga ada warung yang menjual jajanan seperti gorengan yang buka sampai sekitar pukul 19.00. Kami segera mendirikan tenda untuk menghalau dinginnya angin malam dan beristirahat.

Milkyway dari Pos 3 Gn. Sindoro
Minggu, 30 April 2017
Pos 3 - Pos 4
Pukul 03.00 alarm berbunyi tapi masih saja ada sebagian dari kami yang tidur (termasuk aku) wkwk.
Sampai beberapa kali hingga menjelang subuh kami belum juga beranjak dari tenda untuk summit. Pukul 05.00 kami segera bangun dan bersiap siap. Menengok keluar tenda, kabut pekat menyelimuti dan jalur sampai puncak tidak terlihat. Untuk menuju puncak sindoro siapkan air yang cukup karena sepanjang jalur tidak ada mata air. Pukul 06.00 kami memulai perjalanan menuju puncak. Sepanjang jalan banyak tenda yang kami lewati. Sedikit naik lagi ada juga sunrise camp yang dipenuhi dengan tenda para pendaki.

Selepas Pos 3
Di sunrise camp biasanya terlihat matahari terbit namun sayang sekali saat itu kabut sehingga tidak nampak view dari sini. Setelah itu jalur kembali menanjak dengan didominasi tanah dan bebatuan. Hati hati saat menapaki jalur. Semakin naik perjalanan dan matahari mulai nampak, panorama yang ada di belakang makin nyata. Terlihat gunung sumbing, merapi, merbabu, andong, telomoyo, dan ungaran berbaris dengan gunung sumbing menjadi yang termegah. Di hadapan kami juga terlihat bukit bukit gunung sindoro menjelang puncaknya. Masih sama, banyak break untuk kami sekedar berfoto foto dan makan kwaci memanfaatkan cuaca yang cerah sebelum datang kabut ataupun hujan.
Sekitar pukul 10.30 kami sampai di pos 4. Pos 4 ditandai dengan plang dan batu besar. Kurang direkomendasikan berkemah disini karena lokasinya yang terbuka sehingga hujan langsung menerpa tenda.

Batu batuan
Pos 4 - Puncak
Kami segera melanjutkan perjalanan, karena himbauan dari pengelola basecamp untuk berada di puncak pada jam 07.00 - 12.00 saja. Kami bisa mengerti karena asap dari kawah gunung sindoro kemungkinan akan bertiup ke arah kami bila diluar jam tersebut.
Meratapi jalur
Jalur yang kami lalui masih sama, bebatuan yang cukup rapat seolah tidak ada habisnya, sampai bukit ini masih ada bukit lagi. Hingga hutan lamtoro habis, kami mulai memasuki padang edelweis. Terlihat sisa sisa pohon edelweis kering yang terhampar di sekeliling kami. Puncak gunung sindoro sudah mulai terlihat, jalur mulai berubah menjadi tanah dengan batu batu berwarna putih yang rapuh. Mendung mulai datang dan kabut seketika menyelimuti. Kami terus berjalan "sedikit lagi sampai", ujarku menyemangati tim. Mendekati puncak bau belerang mulai terasa. Untuk menuju puncak, harus memakai masker. Pukul 11.00 kami sampai di puncak Sindoro. Rasa haru tidak bisa ditawar lagi. Saat itu sudah banyak pendaki yang turun dan tinggal beberapa yang masih di puncak. Good lah, jangan mengambil resiko. Kami segera menikmati view seperlunya dan bersiap turun mengingat bau belerang sudah menyengat.
Di pertengahan jalur menuju puncak kami berhenti untuk menunggu teman yang lain yang masih berfoto-foto.

Puncak Sindoro
Kawah Gn. Sindoro
Pukul 12.30 kami memulai perjalanan turun diiringi derasnya hujan yang mengguyur menjadikan jalur yang berbatu tadi semakin licin bahkan aliran airnya deras seperti sungai kecil. Jam 15.00 kami sampai kembali di pos 3. Segera membersihkan diri seadanya dan memasak untuk perbekalan turun. Sepanjang sore hujan masih mengguyur Sindoro, kami menghabiskan waktu untuk istirahat dan makan. Kami memutuskan turun setelah magrhib. Dan benar, setelah selesai beres beres pukul 20.00 kami baru memulai perjalanan turun. Baru kali ini rasanya aku turun gunung malam hari, wkwk. Kami berjalan beriringan dengan hati hati karena ada beberapa senter yang redup sehingga menyulitkan untuk berjalan pada malam gelap.
Bersyukur perjalanan turun tidak disertai hujan, pukul 24.00 kami sampai basecamp dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Alhamdulillah..
Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya, bro & sist -.-

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe