Catatan Pendakian Gunung Semeru

July 13, 2016

Selamat lebaran selamat mendaki !! hehe plan ini sudah kami rencanakan jauh jauh hari sekitar sebulan sebelum lebaran. Gunung semeru yhaaa, tertinggi di jawa memang jadi impian banyak pendaki buat kesana. Kali ini aku bersama David, Yansen, Yulio, Pras, Anam, Anggit dan leader Mas Dimas dari DMA Jogja. Kami berangkat dari jogja pukul 18.00 pada tanggal 8 Juli 2016 setelah sebelumnya melakukan persiapan di basecamp DMA. Disini lagi lagi woman only, deg degan sih tapi mohon doanya hehehe.
Kami berangkat dengan mobil pribadi sewaan. Kebetulan saat moment lebaran jadi Yansen dan Mas Dimas sebagai sopir offroad mengambil jalur alternatif ke malang. Jadilah masuk anginku semakin parah wkwk. Sepanjang perjalanan aku mabuk darat, sudah cukup pesimis rasanya ingin pulang kerumah dengan kereta.
Pukul 04.00 kami sampai alun alun malang, kemudian perjalanan kami lanjut ke Tumpang. Di sepanjang jalan terlihat gunung semeru dengan kebiru biruannya begitu megah. Membuat nyaliku menciut tapi aku harus yakin! :D Pukul 06.00 pagi kami sampai di perbukitan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. FYI sebaiknya sopir handal ya karena untuk mencapai ranu pane jalan sempit berkelok kelok dan waspadai adanya kendaraan lain, seperti jeep. Kami mampir untuk melihat sunrise bromo yang Subhanallah sekali. belum semeru ini belum, tapi sudah spechleess :')

sunrise bromo
Pukul 07.00 kami sampai di desa Ranu Pani, Senduro, Lumajang Jawa Timur. Saat itu pendaki cukup ramai tapi tidak overload. Di ranu pani ini tersedia beberapa toilet yang bisa digunakan. Kami pun segera packing ulang, sarapan dan bersiap siap registrasi. Saat registrasi peserta harus menyiapkan foto copy ktp dan surat keterangan sehat rangkap dua. Kemudian mengisi data simaksi. Setelah itu kami diarahkan untuk breafing kurang lebih satu jam. Jangan bolos ya ! ini cukup penting untuk pengetahuan pendaki. Karena tentu pengelola gunung semeru yang lebih tau bagaimana keadaan disana daripada kita yang sekedar pengunjung.
Pukul 10.30 kami berkumpul, berdoa dan siap memulai pendakian.


gerbang pendakian gunung semeru

Sabtu, 9 Juli 2016
Basecamp - Ranu Kumbolo ( 4 jam )
Trek pertama setelah keluar dari basecamp adalah jalan aspal menurun menuju gerbang pendakian gunung semeru. Disini juga disediakan ojek tapi kami tetap jalan kaki, itung itung pemanasan.. Dari basecamp menuju ranu kumbolo akan melewati 4 shelter yaitu pos 1 sampai pos 4. Menuju pos 1 kita melewati ladang penduduk dangan view perbukitan, ambil jalur kiri yang menanjak dan akan menemui jalan setapak. Medan yang kita lewati masih terbilang landai. Kami berjalan cukup cepat sehingga aku keteteran mengikuti tempo 7 laki-laki rombonganku -___- untuk menuju pos 1 kita melewati trek lurus dan berbelok kiri mengitari bukit dengan jalan yang landai. Di pos 1 terdapat beberapa kursi untuk beristirahat dan tentu pedagang semangka beserta "ote-ote" atau bakwan. Asik !
kami break sebentar untuk jajan, selanjutnya menuju pos 2 jarak tidak terlalu jauh, trek masih sama. Di tengah perjalanan medan sudah semuanya berupa tanah. Rombongan kami Yulio, Yansen, Anam, sudah berjalan terlebih dulu. Tidak beberapa lama kemudian kami sampai di pos 2. Pos 2 berada di kanan jalur dengan semangka dan gorengan yang sama, plus air mineral. Di setiap pos gunung semeru ini terdapat tempat berteduh yang bisa digunakan para pendaki.
Perjalanan kami lanjutkan menuju pos 3 rencana awal adalah kami akan camp di kalimati, dan plan kedua kami akan camp di ranu kumbolo. Kami terus saja bergegas agar tidak terpisah dengan rombongan. Rute menuju pos 3 sudah mulai bervariasi, terkadang ada beberapa tanjakan dan turunan. Vegetasi hutan juga mulai rapat. Di setengah perjalanan kita akan melewati shelter watu rejeng. Ada beberapa pendaki yang beristirahat disini sebelum melanjutkan perjalanan. Berikutnya akan ditemui sebuah jembatan kayu yang menghubungkan jalur. Banyak yang menyebut ini jembatan merah karena warnanya. Padahal menurutku oranye wkwk. Lanjut berjalan sekitar pukul 13.30 sampailah kami di pos 3. Pos ini berada di kanan jalur saat naik. Kami beristirahat sebentar sambil menyantap camilan yang ada. Berdasarkan info, untuk menuju pos 4 jalan akan menanjak dan lebih jauh. Benar saja, selepas pos 3 kami langsung menemui tanjakan. Jalur ini adalah yang terpanjang daripada pos pos sebelumnya. Kami harus menyusuri pinggiran bukit dengan hutan yang cukup rapat. Kabut mulai datang dan kami pun tidak berlama lama saat break. Sekitar satu jam berjalan kami sampai di pos 4. Dari sini sudah terlihat jelas ranu kumbolo. Beruntung saat itu cuaca menjadi cerah sehingga kami bisa puas menikmati view yang ada. Dari pos 4 menuju ranu kumbolo hanya perlu menuruni bukit sekitar 5 menit. Kami segera beristirahat dan makan siang. Karena sudah masuk waktu ashar kami memutuskan untuk mendirikan tenda di ranu kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke kalimati esok hari. Beruntung malam hari di ranu kumbolo saat itu udara tidak terlalu dingin dan bintang bintang bertaburan terlihat amat banyak, hal seperti inilah yang selalu membuatku ingin kembali ke gunung. kami menikmati indahnya malam itu dan beristirahat dalam tenda.

Minggu, 10 Juli 2016
Ranu Kumbolo - Kalimati ( 2,5 jam )
Pagi hari di ranu kumbolo. Cuaca sedikit berkabut sehingga sunrise tidak terlihat :( kami berencana akan melanjutkan perjalanan siang hari. Sehingga kami akan menghabiskan pagi di ranu kumbolo ini. Disini banyak pendaki yang berniat sampai puncak mahameru dan ada juga beberapa yang bertujuan ke ranu kumbolo.
Pukul 13.30 kami memulai pendakian ke kalimati setelah bongkar tenda, bersih bersih dan packing.

Danau ranu kumbolo


Trek pertama yang menghadang adalah tanjakan cinta, dimana mitosnya dilarang menengok ke belakang agar bertemu jodoh, wkwk padahal aku sendiripun sampai lima kali menengok ke belakang. Tanjakan cinta ini ternyata benar benar nanjak. Tidak sesimple di filem filem dokumenter.
Selepas tanjakan cinta akan ada turunan entah apa namanya mungkin turunan cinta -___- yang membawa kita ke oro oro ombo. Pada musim semi ini bunga bunga berwarna ungu berkembang lebat menambah indahnya pegunungan. Begini penampakannya :

oro oro ombo
Oro oro ombo merupakan tanah yang sangat lapang. Lumayan mengobati capek setelah tanjakan tadi. Selanjutnya kita akan memasuki shelter cemoro kandang. Disini juga ada pedagang khas gunung yang menyediakan semangka segar :D
Memasuki kawasan cemoro kandang, jalan mulai berubah yang awalnya landai kini menjadi banyak tanjakan. Kami memasuki hutan yang penuh pohon cemara. Semakin masuk hutan trek semakin menanjak. Rasanya pohon cemara ini tidak ada habisnya wkwk. Sampai pohon pohon cemara mulai merenggang, kawasan jambangan mulai terlihat. Tidak lama kemudian kami sampai di jambangan. Dari sini terlihat puncak mahameru yang megah dan begitu tinggi. Artinya perjalanan kami masih lama mencapai puncak. Empat orang dari rombongan kami berjalan duluan, sedangkan aku, anggit, anam dan david memilih menghabiskan semangka yang dijual di shelter ini.
Trek selanjutnya adalah landai dan didominasi turunan. Akan menjadi PR saat turun gunung besok, hehe. Sesaat kemudian kami melewati hutan lumut. Yhaa, hutan yang penuh tumbuhan berlumut hijau. Terasa lembab! Kami berjalan pelan saja berharap tidak di PHP lagi oleh para pendaki dan gunung ini. Jalan terus menurun hingga terlihat ada warna warni tenda berdiri. Yapp! tidak salah lagi itu kalimati. Kami mempercepat langkah. Pukul 16.00 kami sampai di kalimati. Sebagian dari kami mengambil air di sumber mani. Sedangkan aku dan yang lain mendirikan tenda. Kami memilih camp menghadap selatan, sehingga terlihat puncak semeru yang masih tinggi dan langit sore yang mengelilinginya.

Senin, 11 Juli 2016
Kalimati - Mahameru ( 3,5 jam )
Pukul 12.00 kami terbangun oleh alarm handphone. Kami pun bersiap siap membawa perbekalan untuk summit. Berharap istirahat yang singkat cukup untuk perjalanan pagi ini. Untuk menuju puncak harus memakai sepatu, jaket, sarung tangan, dan sebaiknya gunakan gaiter, karena pasir pasir dan kerikil akan mudah masuk sepatu saat menuruni puncak. Pukul 01.30 dini hari kami memulai pendakian. Melewati beberapa tenda pendaki lain. Ada pendaki yang sudah memulai summit sejak pukul 00.00 terlihat senter mereka berurutan di trek mahameru.
Kami berdoa lalu memulai perjalanan, jalur yang kami lalui terus menanjak. Arcopodo terasa sangat jauh. Kadang aku berhenti untuk sekedar mengatur nafas, terasa sangat haus memang. Padahal tidak membawa beban tas keril. Mengikuti tempo laki laki memang tidak mudah, disitulah aku sadar bahwa perempuan tidak bisa menyamai kekuatan laki laki. Cuma bisa mengupayakan agar cukup seimbang dengan teknik teknik mendaki yang benar, hehe. Jalan menanjak terus menguras tenaga, kadang kami mendahului pendaki lain. Kadang juga terselip. Sekitar 45 menit kemudian aku dan Mas Dimas berjalan duluan. Tak terasa kami sudah melewati Arcopodo. Sedikit demi sedikit tanah sudah mulai berganti pasir. Kami sampai cemoro kandang dan kelik. Jalur sesungguhnya dimulai disini. Trek vertikal menghadang didepan mata. Remind ya, sepatu gunung sangat wajib di trek berpasir. Jika kita bisa mengatur langkah untuk menapak di pasir, tidak akan mudah terperosot.
Dini hari mulai berganti pagi lampu kota semakin redup sinarnya, kami memutuskan terus berjalan agar tidak terserang hypo. Pukul 05.00 setelah melewati celah celah bebatuan, akhirnya kami melihat bendera mahameru berkibar. Semangat makin meletup letup saat itu. Aku segera mempercepat langkah dan alhamdulillah sampailah kami di tanah tertinggi pulau jawa. Pagi itu, matahari dengan sinarnya yang merekah serta kepulan kawah jonggring saloka menambah rasa syahdu di puncak semeru. Kami pun menghabiskan pagi disana.

Kawah jonggring saloka
Puncak mahameru
Pukul 07.00 kami bersiap siap kembali ke kalimati. Untuk menuruni trek berpasir tips yang aku dapat adalah dengan menggunakan tumit lebih dahulu dan menginjak di pasir bukan pada batu, tapi jangan langsung lari ya! waspadai batu batu yang longsor saat kita turun. Sebaiknya gunakan gaiter, untuk mencegah banyaknya pasir dan kerikil yang masuk sepatu saat kita turun. Kita juga harus fokus saat menuruni puncak mahameru, karena pendaki rawan tersesat di daerah blank 75. Ambil jalur yang semestinya meskipun kadang antri, serta perhatikan tanda di batas vegetasi.
Pukul 09.00 kami sampai kembali di kalimati, lantas segera saja membagi tugas untuk mengambil air dan memasak. Setelah cukup beristirahat pukul 12.30 kami memulai perjalanan turun. Aku santai saja saat turun ini mengingat kaki sudah cukup lelah. Kami sampai kembali dengan selamat di basecamp ranu pani pukul 17.00. Alhamdulillah. Terimakasih kepada Allah SWT atas kekuatan yang diberikan, serta orang tua yang selalu mendoakan dirumah. Juga pada tim kakak kakak Yulio, Anggit, Dimas, Yansen, David, Pras, Anam yang saling support sampai kita bisa mencapai titik tertinggi bersama. Sampai jumpa gank !

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe