Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

May 08, 2015

Tanggal 10 april, aku papul sandek dan pras mulai perjalanan menuju cemoro sewu, magetan jawa timur. Pukul 18.00 kami berkumpul di kos pras, tempat biasaaa eaaaaks.. Dan untuk beli logistik dsb yg rempoooong akhirnya kami road to thousand casuarina (bahasa gawl nya) jam 21.00, lewat klaten solo teruus karanganyar dan tawangmangu, kita ngebut aku berasa mau rontok di jalan. Tepat jam 11 kami sampai tapi bukan di basecamp dan ban motorku kempes!! Terpaksalah kami harus tidur di jalan, untung pas deket masjid jadi berasa khafilah gitu.. Pukul 04.30 aku membangunkan teman-teman yang masih molor indah, nggak enak kan kalo adzan kita masih tiduuuur.. Kami sembahyang sambil menunggu pagi.. Jam 7 kami cari tambal ban, lumayan nanjak dituntun pula motornya, hweee kasian sandek! Ternyata basecamp sudah dekat, cuma 30menitan tapi jalannya keren. Sampai basecamp jam 9 kami langsung registrasi rp.10rb/orang cari makan soto, dan selanjutnya antri mandi.

Dan tepat pukul 09.30 kami memulai pendakian, medan awal cukup landai dengan batu-batu yang terususun rapih seperti tempat wisata, dengan kondisi hutan yang rapat dan banyak burung berkicauan. Beberapa menit kami sampai di pos bayangan 1, kayaknya sih. Ditandai dengan gubug di kiri jalan, dan kemudian ada lagi sepertinya pos bayangan ada di kiri jalan pula, dari sini aku merasa lemas, entah apa yang salah pada badanku. Selanjutnya jalanan masih tetap landai, dan di kanan jalan ada pos bayangan lagi, lanjuuuuut! Sekitar 1 jam berjalan kami sampai di pos I, disinilah aku terengah engah. Aku meminta istirahat sebentar untuk memulihkan nafasku yang bubar.

Sekitar 15 menit menungguku kami lanjuuut, trek dari pos I menuju pos II mulai tidak beraturan, bebatuan cukup besar menghadang setiap jalan, menurutku rute ini yang terpanjang di gunung lawu. Aku mulai mendapatkan tenagaku sedikit demi sedikit, kami berjalan pelan. Hari itu banyaaaak sekali rombongan yang mendaki gunung lawu. Nah pukul 12.00 sekitaran adzan dzuhur kami sampai di pos II, di pos ini ada yang mendirikan tenda gaes, ada juga penjual gorengan yang antrinya alamaaak panjang banget. Seperti di pos I tadi. Kami istirahat sebentar sambil menyantap pisang goreng+lombok yang fresh the oven.

Tidak berapa lama kemudian hujan turun dan kami harus menggunakan mantol, it's okay safety.. Kami melanjutkan perjalanan hati-hati karena bebatuan jadi licin dan cuaca berkabut. Kadang kami kagum melihat penjual yang bawa dagangan se abrek melintasi jalan pendakian ini sampai pos V. Kereeen! Sekitar pukul 13.00 hujan cukup reda dan kami lepas mantol, trek masih sama bebatuan yang cukup besar mendominasi. Dan kami terus melanjutkan perjalanan sampailah jam 15.00 di pos III, pos ini ditandai dengan bangunan di kanan jalan yang terdapat bekas pembuatan api unggun. Cukup banyak pendaki yang istirahat sambil memulihkan tenaga disini. 


Tak lama, kami melanjutkan perjalanan. Rute selanjutnya adalah masih sama bebatuan, dan mulai terdapat pegangan jalan di samping kiri dan kanan. Trek ini lebih parah daripada sebelumnya, sudah lebih nanjak -,-kondisi hutan masih sama, berkabut seperti hampir magrib padahal masih sore. Kami mentargetkan paling tidak harus sampai pos V sebelum petang. Perjalanan terus kami lanjutkan kadang kami menyelip rombongan lain dan kadang kami diselip ya begitulah seterusnya.. Sekitar 1 jam kemudian kami sampai di pos IV, pos ini tidak terdapat bangunan seperti yang lain, hanya tanda di sebelah kiri jalan.

Menurut informasi, pos V sudah tidak jauh lagi. Kami pun langsung melanjutkan perjalanan terkadang aku dan papul sambil kenalan dengan pendaki lain, ehem. Dan benar! 15 menit kemudian kami sampai di pos V sekitar pukul 16.30 di pos ini terdapat sekitar 3 warung yang bisa digunakan untuk camp kalau pendaki tidak membawa tenda. Aku dan papul ingin melanjutkan perjalanan sampai puncak (songong), tapi 2 rekan kami memilih camp di pos V. Akhirnya kami mendirikan tenda di dekat goa, pemandangan dari sini keren keren!! Kita bisa melihat tebing tebing yang indah. Sambil bagi tugas, kami lanjut menyiapkan makanan untuk malam ini. Nasi, tempe, dan nugget, dan kopi cukup mengenyangkan perut. Jam 18.00 kami tidur. Haha gasik banget. 

Pos 5
Beberapa saat kemudian aku merasa sudah tertidur lama sekali padahal masih jam 21.00 kami seperti ngigo, mungkin karena hawa dingin yang menerpa bersamaan hujan. Dan tidak ada lagi yang mendirikan tenda disekitar kami saat itu. The only tent! Aku tidak memasang alarm, karena tidak bisa tidur pulas, akhirnya jam 02.30 kami bangun dan bersiap siap untuk summit attack. Sambil mempersiapkan barang bawaan, kami menyeduh susu dan kopi hangat. Beberapa barang kami tinggal di tenda, hanya barang penting saja yang kami bawa and then aku nggak kebagian senter. Okelah kata si pras aku kayak mata kucing jadi nggak masalah. Kami mulai berjalan, rute setelah pos V tadi berupa jalan setapak landai, sekitar setengah jam berjalan kami menemukan beberapa tenda dan warung mbok yem yang fenomenal itu dan ada juga pendaki yang tidur di bawah goa, its amazing! Terkadang kami berhenti untuk mengatur nafas terutama  papul dan pras  pada pagi ini, jadi kami jalan pelan aja.. Rute selanjutnya mulai menanjak batu demi batu kami lewati karena kami tidak membawa peta, jadilah cuma teriak* minta arahan pendaki lain yang sudah duluan di depan kami. Sekitar 30menit kemudian pukul 04.10 kami menemukan gapura dengan tulisan yang kurang jelas, setelah di senter itu ternyata hargodumilah! Horaaaay! Kami sampai. Di puncak ini terdapat tugu setinggi kira* 4 meter yang bertuliskan hargo dumilah dan beberapa sponsor seperti buku tulis kiky dan kopassus. Disana sudah ada beberapa pendaki yang tampak kedinginan. Kami pun lekas merebus air untuk bikin kopi dan membuat perapian. Selang beberapa saat banyak pendaki yang sampai disini menunggu matahari terbit pula, minggu itu hargodumilah ramai sekali. Pukul 05.00 matahari mulai menampakkan cahayanya, langit mulai berwarna jingga meskipun samar samar tertutup kabut yang pekat. Tidak lupa kami mengambil momen berada di puncak, meskipun tanganku sudah terasa frozen karena tidak memakai sarung tangan.  
Puncak Hargo Dumilah

Setelah beberapa lama, kami memutuskan untuk turun sekitar pukul 06.30, di perjalanan turun menuju pos V ini terlihat sabana lawu yang wow nih, meskipun masih ada kabut yang menyelimuti. Dan kami juga menemukan sebuah sendang yang dikeramatkan di sebelah kiri jalan kami. 

Turun menuju Pos 5
Kabut
Sendang Drajat

Pukul 07.00 kami sampai lagi di pos V, kami segera memasak untuk sarapan dan membereskan tenda. Di sekitaran tenda kami terdapat burung jalak yang bermain-main, tapi kami tidak berani mengusiknya. 
Jam 09.00 WIL (Waktu Indonesia bagian Lawu) kami memulai perjalanan turun, kami tidak lupa berdoa agar dimudahkan dan selamat sampai pulang. Kami berharap tidak turun hujan sampai kami tiba di basecamp. Estimasi perjalanan turun kami adalah setengah dari perjalanan naik, jika kami naik selama 8 jam jadi kami mencoba turun sekitar 4 jam. Dan benaaar! Kami beristirahat sekitar setengah jam di pos I sambil memesan gorengan hangat dan memasak mie yang masih tersisa. Pukul 13.30 sampailah kami di basecamp kembali tanpa kurang suatu apapun. Alhamdulillah :) kami segera mandi dan bersiap siap berangkat menuju Yogyakarta. Perjalanan pulang ini diiringi dengan hujan tapi no problem. Dan pukul 17.00 sampailah kami kembali di Yogyakarta, thanks Lawu! Keren :-)


You Might Also Like

0 komentar

Subscribe