Titik tersedih tapi bisa tertawa adalah dihibur orang-orang basecamp. Terimakasih min sindoro - prau 😂 Gunung Prau tutup selama tanggal 22 Januari - 10 April 2024 untuk pemulihan ekosistem sekaligus antisipasi musim hujan. Tapi selama tanggal 22 Januari sampai 3 Maret 2024 ada satu jalur yang dibuka untuk pendakian sekaligus konservasi yaitu igirmranak. Setiap pendaki yang naik akan dibawakan 1 bibit tanaman free untuk ditanam ketika pendakian.
ucup kecil |
Minggu, 25 Februari 2024
Rencana dari rumah mau pagi banget tapi apa daya diam ngantukan bergerak diatas awan. Saya berangkat dari Jogja jam 08.00 😓 menuju Dieng, bukan dieng2 banget sih karena masih km. 17, mampir beli bensin di Magelang kemudian langsung menuju basecamp igirmranak. Dari rumah cuaca masih cerah sampai sekitar Kledung awan mendung mulai terlihat menutupi gunung sindoro. Sekitar 3 jam perjalanan sampai di Pasar Kejajar Wonosobo kemudian belok menuju arah basecamp igirmranak. Jalan masih cukup oke dengan tanjakan dan ladang di kanan kiri. Sampai ada plakat igirmranak jalanan mulai nanjak dan berkelok-kelok. Curam sih kalo kata saya 😌 Alex sampai harus gigi 1 untuk melewatinya 🤣 sekitar jam 11.30 akhirnya saya sampai di basecamp igirmranak. Kondisi didalam basecamp penuh pendaki 😂 mungkin karena ini satu-satunya jalur Prau yang buka, dari underrated menjadi overrated. Menyala abangkuh 🌾🔥
Basecamp - Pos 1 (32 menit)
Menjelang dzuhur tiba-tiba hujan turun cukup deras, akhirnya saya berteduh dulu menunggu agak reda. Jarak dari basecamp menuju pos 1 lumayan jauh sekitar 1,2 km dan menanjak. Sebelum berangkat saya mengambil bibit yang telah disediakan basecamp. Kata petugas lokasi penanaman diantara pos 2 - pos 3. Sekitar jam 12.19 saya memulai treking tanpa ojek, bismillah. Pertama-tama kita akan melewati pemukiman penduduk, jalannya cuma lurus terus ikuti setapak yang ada. Kemudian sampai menemukan masjid kedua, ada jalur lurus melewati tengah ladang dan ada jalur setapak memutar yang nanti akan bertemu pada titik yang sama. Bapak-bapak petani memberitahu saya supaya lewat jalur tengah ladang wkw ngecheat versi lite. Meanwhile pendaki lain "muter dikit ga ngaruh" btw kalo pake ojek tarifnya Rp. 25.000 sampai pos 1. Setelah bertemu kembali dengan jalur setapak jalan masih cukup panjang dan nanjak 🤣 hujan juga semakin deras, saya segera aktifkan flight mode supaya tidak tersambar petir. Jam 12.51 sampailah di pos 1. Karena disini tidak ada tempat berteduh, saya lanjut berjalan ke pos berikutnya. Ada mas-mas ojek yang menawari saya bonceng dia sampai gerbang, gratis pula. Tapi saya bilang gausah gpp mas hehe sok kuat km mba 🫵🏼
pos 1 🥶 |
Pos 1 - Pos 2 (35 menit)
Setelah pos 1 jalur masih berupa setapak yang bisa dilalui motor. Disebelah kanan terdapat jurang yang cukup dalam. Saat hujan seperti ini dari tebing kejauhan terbentuk air terjun mini. kalo kamu mine misalnya. Sampai bertemu simpang tiga, disebelah kiri kita akan menemukan gerbang dan tempat terakhir berhentinya motor. Beberapa ojek berhenti neduh disini karena ada terpal yang dipasang. Saya pun nebeng sebentar sambil memakai jas hujan wkw sudah mulai dingin. Lanjut perjalanan, saya sampai di terowongan kemin yang pertama. Entah memang semua terowongannya disebut kemin atau salah satu saja. Terowongan ini adalah ciri khas jalur igirmranak. Jalur menuju pos 2 cukup sulit karena hujan dan kondisi terbuka. Jadi tanah sangat becek sampai beberapa pendaki yang turun kepleset 😂 melewati sekitar 4 terowongan, sampailah dijalur yang agak menurun dan landai. Kemudian masih dengan tanah full beceknya, kita akan bertemu beberapa tanjakan lagi. Jam 13.32 saya sampai pos 2 dan hujan deras masih mengguyur.
pos 2 🥶🥶 |
Pos 2 - Pos 3 (22 menit)
Menuju pos 3 atau bukit rindu jalur semakin terbuka, kita mulai melipir di perbukitan prau. Sambil mencari lokasi yang cocok untuk menanam "ucup" akhirnya saya memilih lokasi didekat gerbang cendani. Tempat yang indah kalo tidak berkabut. Dari sini terlihat view Dieng dan bukit teletubbies prau. Bukit anak dara versi Wonosobo kata orang-orang 🥳 saya mencari kayu yang bisa digunakan untuk menggali tanah. Saat menanam jangan lupa lepas polybagnya kemudian diberi nama dan didoakan. Pesan dari teman-teman UNDIP tadi tanaman ini harus dikasih nama Ucup 🤣 Tumbuh besar dan rindang cup ucup! Selesai menanam saya melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Jarak pos 2 dengan pos 3 hanya sekitar 550 meter. Jam 13.59 saya sampai di pos 3 bukit rindu.
gerbang cendani |
pos 3 🥶🥶🥶 |
Pos 3 - Puncak 2565 mdpl (36 menit)
Karena misi konservasi sudah selesai jadi saya lanjut jalan ke sunrise camp saja. Keluar dari bukit rindu kita akan bertemu plakat persimpangan jalur wates dan igirmranak. Jarak menuju sunrise camp 1,54 kilometer dengan beberapa tanjakan berupa perbukitan. Setelah menjadi satu dengan jalur wates, kita memasuki sedikit vegetasi hutan tertutup sebelum sampai di area plawangan. Tidak ada orang sama sekali 😭 prau milikku sendiri tapi ga gini juga kali ~
Hujan masih mengguyur dengan derasnya sementara saya merasa sunrise camp kok jauh wkw kondisi badan yang basah kuyup mengharuskan terus bergerak supaya tidak hipotermia. Kan ga lucu niat konservasi malah dievakuasi, eh. Jam 14.35 saya sampai di shelter emergency prau. Agak memaksa kalo lanjut puncak 2590, jadi saya stay beberapa saat disini sambil makan bakwan jagung dan minum bekal susu. Angin yang kencang membuat badan benar-benar menggigil, tidak sampai 10 menit saya memutuskan untuk turun sebelum tubuh semakin dingin. Disini cuma ada 3 tenda yang penghuninya masing-masing berada didalamnya.
bonus terowongan kemin |
Turun agak ngebut minimal ketemu orang lah 😩 tapi nyatanya tidak 😭 saya baru bertemu dua rombongan yang akan naik di sekitar pos 2. Jauh bener ~ tanah yang dari tadi diguyur hujan pun menjadi semakin becek. Lebih susah turunnya ini mah daripada pas naik. Baru setelah menjelang gerbang saya bertemu lagi dengan tim yang turun. Alhamdulillah, kalo sudah sampai gerbang berarti jalurnya bersahabat karena sudah berupa setapak. Lanjut turun tipis-tipis akhirnya saya sampai basecamp sekitar jam 16.00. Setelah bersih-bersih, saya berpamitan kepada petugas basecamp dan mulai perjalanan pulang ke Jogja. Menghindari malam karena jalan turun curam dan hujan tidak kunjung reda. Lagian, berlari mengejar apa berhenti menunggu siapa? 😭
Sepanjang jalan dari Wonosobo - Temanggung sampai Magelang hujan masih belum mau berhenti. Jam 20.30 saya sampai kembali kerumah dengan keadaan sehat meskipun kulit full keriput karena kedinginan 😂 sekian konservasi hayati ini, tumbuhlah Prau, i'll see you! 🌱